coursor

Hetalia: Axis Powers - Taiwan

Sabtu, 18 Mei 2013

DORMANSI



BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang
            Benih merupakan komponen penting teknologi kimiawi - biologis yang pada setiap musim tanam untuk komoditas tanaman pangan masih menjadi  masalah  karena produksi benih bermutu masih belum dapat mencukupi permintaan pengguna / petani. Benih dari segi tehnologi diartikan sebagai organisme mini hidup yang dalam keadaan “istirahat” atau dorman yang  tersimpan dalam wahana tertentu yang digunakan sebagai penerus generasi
Dalam bidang komoditas tanaman pangan, pada setiap musim tanam masih sering terjadi masalah karena produksi benih bermutu yang belum mencakup permintaan pengguna / petani. Masalah ini disebabkan oleh adanya satu masa “istirahat” yang dialami oleh benih yang ditanam. Masa istirahat ini disebut dengan dormansi, dormansi menyebabkan tidak adanya pertumbuhan pada biji atau benih walaupun kondisi lingkungan mendukung untuk terjadinya perkecambahan. Dormansiadalahsuatukeadaandimanapertumbuhantidakterjadiwalaupunkondisilingkunganmendukunguntukterjadinyaperkecambahan.Padabeberapajenisvarietastanamantertentu, sebagianatauseluruhbenihmenjadidormansewaktudipanen, sehinggamasalah yang seringdihadapiolehpetaniataupemakaibenihadalahbagaimanacaramengatasidormansitersebut
Hampirsemuatumbuhandarat, baiktumbuhanrendahmaupuntumbuhantingkattinggidalamsiklushidupnyaakandijumpaiadanyafasedormansi. Dormansiinidapatterjadibaikpadaseluruhtumbuhanatau organ tertentu yang disebabkanolehfaktoreksternalmaupunfaktor internal, yang bertujuanuntukmempertahankandiripadakondisi yang kurangmenguntungkan.Gejaladormansidapatdijumpaipadabijidan organ tumbuhanlainnya, seperti tunas, rhizomadanumbi lapis (bulb).
Dormansibenihberhubungandenganusahabenihuntukmenundaperkecambahannya, hinggawaktudankondisilingkunganmemungkinkanuntukmelangsungkan proses perkecambahantersebut.
Dormansikuncup di wilayahberiklimsedang, dormansibijidankuncupmempunyaibanyakpersamaan.Padakuncup, induksidormansisamapentingnyadenganberakhirnyadormansi. Dormansikuncuphampirselaluberkembangsebelumterbentuknyawarnapadamusimgugurdanmengeringnyadaun.Kuncupberbagaipohonberhenti di tengahmusimpanasdanmemperlihatkansedikitpertumbuhankembali di akhirmusimpanassebelummemasukdormansipenuh di musimgugur.
Padabanyakspesies, dormansikuncupdiinduksiolehsuhurendah, tetapiadajugaresponterhadappanjanghari, khususnyajikasuhutetaptinggi.Perlakuanharipendekmenyebabkanterjadinyapembentukankuncupakhir yang dormandanterlambatnyapemanjanganruasdanpemanjangandaun, tetapiseringdauntidakgugur.

1.2 Tujuan
1. Untukmengetahuidanmempelajarihambatanhamatanperkecambahanbenihakibatdormansifisiologispadabenih.
2. Untukmengetahuidanmembandingkanbeberapacarapematahandormansi.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Banyakbijitumbuhanbudidaya yang menunjukkanperilakuini.Penanamanbenihsecara normal tidakmenghasilkanperkecambahanatauhanyasedikitperkecambahan.Perlakuantertentuperludilakukanuntukmematahkandormansisehinggabenihmenjaditanggapterhadapkondisi yang kondusifbagipertumbuhan.Bagiantumbuhan yang lainnya yang jugadiketahuiberperilakudormanadalahkuncup(Samsudin, 1992).
Benih yang mengalamidormansibiasanyadisebabkanolehrendahnya / tidakadanya proses imbibisi air yang disebabkanolehstrukturbenih (kulitbenih) yang keras, sehinggamempersulitkeluarmasuknya air kedalambenih.  Respirasi yang tertukar, karenaadanyamembranatau pericarp dalamkulitbenih yang terlalukeras, sehinggapertukaranudaradalambenihmenjaditerhambatdanmenyebabkanrendahnya proses metabolismedanmobilisasicadanganmakanandalambenih (Salisbury, 1995).
DormansiFisikdisebabkanolehpembatasanstrukturalterhadapperkecambahanbiji, sepertikulitbiji yang kerasdankedapsehinggamenjadipenghalangmekanisterhadapmasuknya air atau gas-gas kedalambiji.Beberapapenyebabdormansifisikadalah Impermeabilitaskulitbijiterhadap air.Benih-benih yang termasukdalam type dormansiinidisebutsebagai "Benihkeras" karenamempunyaikulitbiji yang kerasdanstrukturnyaterdiridarilapisansel-selserupa palisade berdindingtebalterutama di permukaan paling luar. Dan bagiandalamnyamempunyailapisanlilindanbahankutikula.Resistensimekaniskulitbijiterhadappertumbuhanembrio.Disinikulitbijicukupkuatsehinggamenghalangipertumbuhanembrio.Jikakulitbijidihilangkan, makaembrioakantumbuhdengansegera.Permeabilitas yang rendahdarikulitbijiterhadap gas-gas.Benih yang mengalamidormansibiasanyadisebabkanolehRendahnya / tidakadanya proses imbibisi air yang disebabkanolehstrukturbenih (kulitbenih) yang keras, sehinggamempersulitkeluarmasuknya air kedalambenih, respirasi yang tertukar, karenaadanyamembranatau pericarp dalamkulitbenih yang terlalukeras, sehinggapertukaranudaradalambenihmenjaditerhambatdanmenyebabkanrendahnya proses metabolismedanmobilisasicadanganmakanandalambenih, danresistensimekaniskulitbijiterhadappertumbuhanembrio, karenakulitbiji yang cukupkuatsehinggamenghalangipertumbuhanembrio. Padatanamanpangan, dormansiseringdijumpaipadabenihpadi, sedangkanpadasayurandormasniseringdijumpaipadabenihtimunputih, pare dansemangka non biji (Salisbury, 1995).
MenurutAsiedu  et al ( 2000) menyatakan, Imbibisiadalahtahappertama yang sangatpentingkarenamenyebabkanpeningkatankandungan air benihyang diperlukanuntukmemicuperubahanbiokimiawidalambenihsehinggabenihberkecambahJika proses initerhambatmakaperkecambahanjugaakanterhambat ( Widyawati,dkk, 2009 )
Miao  et al (2001) menyebutkanbahwakulitbenihadalahstrukturpentingsebagaisuatupelindungantaraembriodan air, pertukaran gas danbertindaksebagaipenghambatmekanisdanmencegahkeluarnyazatpenghambatdariembrio ( Widyawati,dkk, 2009 )
MenurutVizzo (1996) menyatakan, meskipunbenihmampuberkecambah, jikavigornyarendahmakaakanmmilikikemampuanmenyeraprelatifsamadenganbenihmati, seringkalibenihterinfeksimikroba (serangga, jamur, atau pathogen lainnya) sehinggalebihmudahmenyerap air kemudiantenggelambersamabenih viable selamatahapsortasi ( Zanzibar, 2008 ).
            Munculnyakecambah di lapangan yang jelekdaribenih yang ditanamantaralaindisebabkanoleh vigor benih yang jelek. Vigor benih yang jelekbisadisebabkanolehadanyakebocoranbahan – bahan yang dikandungbenihketikaberlangsungnyaimbibisi( Syam’undanManurung, 2003 ).


BAB 3 METODE PRAKTIKUM

3.1  Tempat Dan Waktu
Kegiatanpraktikumhambatanperkecambahanbenihakibatdormansidanupayapematahannyadilakukan di laboratoriunFakultasPertanianUniversitasJemberpadahariselasa, tanggal 27 Maret 2012 pukul 14.00 WIB – selesai.

3.2  Bahan dan Alat
3.2.1        Bahan
1.    Benih padi yang baru dipanen dan lebih 10 minggu
2.    Larutan KNO3 atau H2O2
3.    Kertas merang

3.2.2        Alat
1.    Alat pengacambah
2.    Pinset
3.    Inkubator
4.    Gelas ukur
5.    Gelas piala

3.3  Cara Kerja
1.    Mempersiapkan benih padi yang baru panen (dormansi) dan lebih 10 minggu setelah panen (diduga tanpa dormansi), kemudian memilih benih – benih yang bernas.
2.    Membuat larutan HNO3 3% atau H2O2 0,5% dengan cara pengenceran
3.    Mematahkan dormansi benih dengan perlakuan sebagai berikut :
a.    Benih tanpa perlakuan (kontrol)
b.    Merendam benih dalam air selama 24 jam
c.    Mengeringkan benih dahulu dalam inkubator bersuhu 40oC selama 3-5 hari
d.   Menanam benih pada atas substrat kertas merang yang telah dilembabakan dengan kno3 3% atau h2o2 0,5%
4.    Menanam benih yang telah mendapat perlakuan  dengan metode UKDdp dengan cara :
a.    Menghambarkan selembar plastik transparan tipis ukuran 20x30 cm
b.    Menyiapkan 3-4 lembar kertas merang lembab ukuran 20x30 cm dan meletakkan terhampar diatas lembar plastik tadi
c.    menanam 25-50 butir benih padi diatas substrat dengan cara menyusun secara baris dengan bentuk berselang-seling
d.   Menutup substrat yang telah tertanami dengan 2-3 lembar kertas lembaba lainnya
e.    Menggulung kertas substrat yang telah tertutupi dan tempatkan hasil gulungan dengan posisi vertikal dalam alat pengecambah
5.    Jangan lupa untuk selalu menjaga kelembapan substrat setiap saat

3.3.1        Teknik Perolehan Data dan Evaluasi
1.    Mengamati peremeter meliputi kecepatan berkecambah dan daya berkecambah dengan menghitung presentese  kecambah normal pada hari  ke-4 (4 x24 ) dan hari ke-7 sebagai berikut :
                                                          Kecambah normal (hari ke-4)
     Kecepatan berkecambah  =                                                                    x 100 %
                                            Jumlah total benih yang dikecambahkan

                                           Kecambah normal (hari ke-7)
Daya berkecambah  =                                                                        x 100 %
                                      Jumlah total benih yang dikecambahkan
2.    Analisa hasil percobaan dilakukan dengan membedakan nilai tertinggi atau terendan dari masing-masing parameter perlakuan dalam bentuk grafik yang terdiri dari delapan kombinasi perlakuan antara dua macam benih hasil panen dan empat macam pematahan dormansi dalam rata-rata tiga ulangan.
3.    Andingkan hasil pengamatan perkecambahan dari masing-masing perlakuan, berikan kesimpulan pematahan dormansi yang berpengaruh paling baik pada perkecamahan benih padi.























BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Perlakuan
Ulangan
Perkecambahan
Hari ke-3
Hari ke-7
Normal
Mati
Normal
Abnormal
Mati
Benih baru
Kontrol
1
9
0
5
1
24
2
12
0
7
4
14
3
25
0
4
2
19
Rendam air
1
23
0
24
2
4
2
11
0
11
2
12
3
25
0
13
10
2
Dipanaskan
1
14
0
23
1
6
2
5
0
18
6
1
3
25
0
20
2
3
KNO3
1
5
0
7
1
22
2
1
0
3
5
17
3
25
0
3
7
15
Benih lama
Kontrol
1
0
0
1
1
23
2
1
0
21
0
4
3
0
0
0
0
25
Rendam air
1
0
0
2
0
23
2
12
0
22
0
3
3
0
0
0
0
25
Dipanaskan
1
0
0
0
1
24
2
22
0
22
0
3
3
3
0
15
2
8
KNO3
1
0
0
0
2
23
2
1
0
2
0
23
3
0
0
0
0
25
4.2 Pembahasa
            Dari data diketahui terdapat perlakuan yang berbeda – beda untuk pematahan dormansi pada biji padi. Perlakuan yang terbaik untuk pematahan dormansi dari data diatas ditunjukkan pada perlakuan dengan dipanaskan. Pematahan dormansi dengan cara dipanaskan merupakan cara yang sangan efektif dibandingkan dengan cara yang lain seperti perendaman air, dan KNO3. Pada hari ke-7 perkecambahan biji padi pada perlakuan dipanaskan berjumlah 61 untuk biji baru dipanen, sedangkan untuk biji lama berjumlah 37. Dibandingkan dengan perlakuan yang lain pematahan dormansi dengan dipanaskan menghasilkan lebih banyak keberhasilannya dari pada kegagalannya. Bji yang mengalami kematian pada perlakuan dipanaskan untuk biji baru 10 dan biji lama 25. Pemanasan pada biji padi berfungsi untuk menghasilkan biji padi yang kering.
 Penyimpanan kering dilakukan terhadap benih yang mempunyai sifat after ripening. After Ripening diartikan sebagai setiap perubahan pada kondisi fisiologis benih selama penyimpanan yang mengubah benih menjadi mampu berkecambah. Jangka waktu penyimpanan ini berbeda-beda dari beberapa hari sampai dengan beberapa tahun, tergantung dari jenis benihnya. Peristiwa after ripening terjadi pada benih padi sehingga untuk menghasilkan benih padi dengan daya berkecambah yang tinggi harus dilakukan penyimpanan kering terlabih dahulu. Untuk dormansi fisiologis sebaiknya digunakan metode stratifikasi atau penyimpanan kering. Penggunaan metode yang sesuai akan memberi dampak keberhsilan yang lebih tinggi.
Kecepatan berkecambah dihitung dengan cara membagi jumlah kecambah normal pada hari ke-4 dengan jumlah total biji yang dikecambahkan dikali 100%. Sedangkan untuk daya berkecambah dihitung dengan membagi jumlah kecambah normal pada hari ke-7 dengan jumlah total biji yang dikecambahkan dikali 100%, sehingga didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 1. Kecepatan Berkecambah
Kecepatan berkecambah
perlakuan
Padi baru
Padi lama
Control
57,5%
1%
Direndam air
73%
16%
Dipanaskan
55%
33%
Direndam KNO3
39%
1%

Tabel 2. Daya Berkecambah
Daya berkecambah
Perlakuan
Padi baru
Padi lama
Kontrol
20%
29%
Direndam air
60%
32%
Dipanaskan
76%
49%
Direndam KNO3
16%
7,6%

Pada prinsipnya ada tiga metode pematahan dormansi, yaitu cara mekanis, fisiologis, dan kimia. Cara mekanis seperti skarifikasi fisik dan asam, biasanya digunakan pada benih-benih yang inpermeabel terhadap air dan gas karena kekerasan kulit benihnya. Cara fisiologis biasanya menggunakan suhu tinggi atau rendah, tinggi dan rendah bergantian dan penggunaan suhu terus menerus pada suhu tertentu. Cara kimia, menggunakan bahan-bahan kimia seperti KNO3, H2O2, hormon tumbuh dan zat kimia lainnya. Dari percobaan yang telah dilakukan diketahui bahwa macam – macam hambatan dormansi akibat dari dormansi fisiologis antara lain photodormancy yaitu proses fisiologis dalam biji terhambat oleh keberadaan cahaya, immature embryo yaitu proses fisiologis dalam biji terhambat oleh kondisi embrio yang tidak/belum matang, dan thermodormancy yaitu proses fisiologis dalam biji terhambat oleh suhu.
Dormansi merupakan kondisi ketika benih tidak tumbuh meskipun diberi perlakuan media yang optimum. Dormansi dapat berupa dormansi fisik dan fisiologis. Dormansi fisik berupa kondisi fisik benih yang menyebabkan terhambatnya proses perkecambahan seperti tebalnya kulit benih. Doemansi fisiologis terjadi karena terhambatnya proses metabolisme benih seperti peristiwa embrio rudimenter, after ripening, dan keseimbangan hormonal. Peristiwa dormansi menimbulkan beberapa kerugian seperti pertumbuhan yang tidak serempak dan mengganggu ketepatan musim tanam. Pematahan dormansi fisiologis dilakukan dengan merendam benih dalam larutan KNO3. Larutan KNO3 berfungsi untuk mengaktifkan kembali proses metabolisme benih, sehingga benih mampu berkecambah. Pengaruh KNO3 dapat meningkatkan pernan giberelin dalam perkecambahan benih, sedangkan giberelin disini berperan penting dalam menambah aktifitas enzim dan dapat mempercepat perkecambahan benih pada banyak tanaman.
Dormansi endogen dapat dipatahkan dengan perubahan fisiologis sepertipemasakan embrio rudimenter, respon terhadap zat pengatur tumbuh, perubahansuhu, ekspos ke cahaya.  Penyebab dormansi ini adalah embrio yangbelum sempurna pertumbuhannya atau belum matang. Benih – benih demikian memerlukan jangka waktu tertentu agar dapat berkecanbah (penyimpanan). Jangka waktu penyimpanan ini berbeda – beda dari kurun waktu beberapa hari sampai beberapa tahun tergantung jenis benih. Sebagian besar benih padi mempunyai sifat dorman. Dormansi benih padapadi menyebabkan beberapa varietas padi yang baru dipanen tidak tumbuh jikaditanam pada kondisi optimum. Masa dorman benih padi beragam 0 – 11 minggu.yang dapat meningkatkan  validitas  hasil pengujian daya berkecambah,  danmengatasi masalah dormansi pada saat benih diperlukan untuk segera ditanam. Pematahan dormansi dikatakan efektif jika menghasilkan daya berkecambah 85%.









BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1  Kesimpulan
Benih merupakan komponen penting teknologi kimiawi-biologis yang padasetiap musim tanam untuk komoditas tanaman pangan masih menjadimasalah karena produksi benih bermutu masih belum dapat mencukupi permintaan pengguna/petani. Benih yang mengalami dormansi ditandai oleh beberapa faktor yaitu rendahnya/tidak adanya proses imbibisi air, proses respirasi tertekan/terhambat, rendahnya proses mobilisasi cadangan makanand.Rendahnya proses metabolisme cadangan makanan. Secara umum, dormansi dikelompokkan menjadi 2 tipe yaitu dormansi Fisik, dan dormansi Fisiologi.

5.2  Saran
Sebaiknya dalam pelaksanaan praktikum menggunakan benih yang bagus dan berkualitas. Dan lebih memperhatikan cara perkecambahan benih atau cara peletakan benih dalam kertas merang.














DAFTAR PUSTAKA
Samsudin, U. 1992. Pertumbuhan dan Perkembangan Biji. Pustaka Buana.
              Jakarta.

Salisbury.1995. FisiologiTumbuhanjilid 3.Bandung : ITB.

Syam’un, E danManurung, J.P. 2003.KarakteristikBenih Dari Pertanaman YangBerasal Dari BenihKedelai[Glycine max(L) marr.]BerbedaUmurPanen Dan DisianggiPadaPeriodeKritisTanaman. JurnalAgrivigor Vol. 3(2) :145-154.

Widyawati, N, dkk. 2009. PermeabilitasdanPerkecambahanBenihAren (Arengapinnata (Wurmb.) Merr.).JurnalAgron. Indonesia Vol. 37 (2) : 152 – 158.

Zanzibar, M. 2008. MetodeSortasiDenganPerendamanDalam H2O Dan HubunganAntaraDayaPerkecambahan Dan NilaiKonduktivitasPdaBenihTusam(PinisMerkusiiJunghet de Vriese). JurnalStandardisasi Vol. 10(2) : 86-92.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar