coursor

Hetalia: Axis Powers - Taiwan

Sabtu, 18 Mei 2013

PENYAMBUNGAN



BAB 1. PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Pembiakan tanaman tidak selamanya berupa pembiakan generatif, akan tetapi dapat berupa pembiakan buatan atau aseksual yang pada tanaman sering disebut sebagai pembeiakan vegetatif. Keberhasilan dalam pembiakan juga dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya cara yang digunakan,jenis tanaman, waktu, ketrampilan dan sebagainya. Salah  satu cara perbanyakan secara vegetatif adalah menyambung. penyambungan adalah menyambungkan batang  bawah dengan batang atas dari tanaman lain yang sejenis, sehingga akan diperoleh tanaman baru yang sifatnya lebih unggul. Dalam penyambungan harus diperhatikan tanaman yang akan disambungkan, harus diketahui batang yang baik untuk batang bawah dan batang atas. Batang bawah berasal dari tanaman yang mempunyai sifat-sifat perakaran yang baik, anatara lain tahan terhadap serangan hama dan penyakit, tahan terhadap sifat-sifat tanah serta keadaan air tanah tertentu yang buruk. Sedang batang atas diambil dari tanaman yang mempunyai sifat-sifat hasil yang diinginkan.
Penyambungan merupakan suatu metode perbanyakan vegetatif, dimana sebagian dari pohon yang unggul disisipkan pada batang bawah, sehingga kedua bagian tersebut menyatu menjadi satu tanaman yang utuh. Penyambungan ada dua macam yaitu Grafting dan Okulasi. Grafting adalah penyatuan antara batang (sepotong cabang dengan dua atau tiga mata tunas vegetatif) dengan batang yang terpisah atau dengan bagian pangkal akar yang terpisah untuk tumbuh bersama-sama membentuk satu individu baru. Sedangkan okulasi adalah bentuk grafting yang khas karena hanya satu tunas digunakan sebagai batang atas dan disisipkan di bawah kulit dari batang bawah. Keberhasilan teknik penyambungan sangat dipengaruhi oleh kompatibilitas antara dua jenis tanaman yang disambung. Oleh karena itu praktikum penyambungan tanaman perlu dilakukan supaya kita dapat menentukan dua jenis tanaman yang cocok untuk disambung, selain itu juga agar lebih mudah mendapatkan tanaman yang unggul dan cepat berbuah, jika kita menumbuhkan dari cara generative waktu untuk memproduksi buah cukup lamadan kualitas tanaman terkadang tidak sama dengan induknya.

1.2  Tujuan
1.        Untuk mengetahui cara – cara penyambungan.
2.        Untuk mengetahui pengaruh perlakuan pengurangan daun terhadap keberhasilan penyambungan tanaman.
























BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Penyambungan (grafting) merupakan kegiatan untuk menggabungkan dua atau lebih sifat unggul dalam satu tanaman. Untuk memperoleh bibit sambungan yang bermutu diperlukan batang bawah dan batang atas yang kompatibel dan dapat membentuk bidang sambungan yang sempurna. Keberhasilan penyambungan ditentukan oleh banyak faktor, antara lain mutu benih atau bibit dan entres, ketepatan waktu penyambungan, iklim mikro (naungan), serta keterampilan sumber daya manusia, di samping pemeliharaan setelah penyambungan ( Firman, C dan Ruskandi, 2009 ).
            Metode penyambungan yang umum dilakukan adalah sambung pucuk (grafting), sedangkan teknik yang banyak dilakukan dengan hasil baik adalah sambung celah (cleft graft) dan sambung baji (webge graft). Penyambungan dilakukan dengan memperhatikan kaidah-kaidah yang diberikan oleh Hartman dan Kester (1975), yaitu bahan tanaman yang disambung secara genetik harus serasi (kompatibel), bahan tanaman harus berada dalam kondisi fisiologi yang baik,  seluruh bidang potong harus terlindung dari kekeringan,  kombinasi masing-masing bahan tanaman harus terpaut sempurna, dan tanaman hasil sambungan harus dipelihara dengan baik selama waktu tertentu ( Firman, C dan Ruskandi, 2009 ).
            Penyambungan dilakukan dengan cara menyelipkan batang atas pada belahan batang bawah. Pangkal entres dimasukkan sepenuhnya dalam celah batang bawah sehingga tidak tersisa rongga yang dapat menghambat proses penyatuan sambungan. Pembalutan sambungan dimulai dari bagian yang disambung sampai ujung entres dengan dililit lembaran plastik lebar 3- 5 cm, kecuali bagian ujung entres. Pembalutan dimulai dari bawah ke atas, dilakukan secara hati-hati sehingga tidak ada celah yang terbuka, terutama pada bagian yang disambung. Daun yang tersisa dipotong sebagian atau dua pertiga bagian (Firman, C dan Ruskandi, 2009).

            Pengetahuan dan pengalaman dalam teknik penyambungan tanaman buah harus dimiliki. Teknik penyambungan yang harus dikuasai adalah okulasi, sambung pucuk, dan susunan. Teknik perbanyakan tanaman buah secara vegetatif sebenarnya tergolong mudah dilakukan, tetapi sering gagal karena kurangnya keterampilan dalam melakukannya ( Endan, J, 2002 : 100 ).
            Pemeliharaan sambungan yang utama adalah penyiraman setiap pagi dan sore dengan menggunakan embrat. Kegiatan pemeliharaan lainnya adalah penyiangan rumput yang tumbuh dalam polibeg dan pemberantasan hama dan penyakit bila ada. Untuk memacu pertumbuhan tanaman hasil penyambungan dilakukan pemupukan N, P, K, atau pupuk daun ( Firman, C dan Ruskandi, 2009 ).
            Pada tanaman buah-buahan, pembiakan vegetatif adalah cara yang tepat untuk memperoleh bibit bermutu, khususnya sambung pucuk (grafting) ( Tambing, Y dan Hadid, A, 2008 ).
            Alat dan bahan yang digunakan adalah pisau okulasi, gunting pangkas, tali plastik, sungkup plastik (plastik es), batang atas, batang bawah dan lainnya. Teknik penyambungan yang digunakan yaitu sambung celah. Batang bawah dipotong 20-25 cm dari permukaan tanah dengan gunting pangkas lalu dibelah menjadi dua bagian yang sama sedalam 1-2 cm. Selanjutnya kedua sisi pangkal entres disayat dengan pisau okulasi hingga membentuk huruf “V”. Sayatan entres dimasukkan ke dalam belahan batang bawah lalu diikat dengan tali plastik mulai dari bawah ke atas seperti susunan genteng. Untuk mengurangi penguapan, dilakukan penyungkupan dengan plastik es. Setelah berumur dua minggu, sambungan mulai bertunas dan sungkup plastik dibuka. Tali sambungan dibuka setelah pertautan antara batang bawah dan batang atas menyatu secara sempurna (umur 2-3 bulan) ( Sukarmin, 2010 ).
Entris yang kurang segar atau layu dikarenakan kadar air berkurang akibat penguapan selama penyimpanan. Entres yang kurang segar sangat mempengaruhi proses pertautan antara batang bawah dan batang atas, sehingga mempengaruhi persentase keberhasilan sambungan jadi. Entres yang didatangkan dari jarak jauh sebaiknya dikemas dengan kertas koran yang dilembapkan lalu dimasukkan ke dalam kantong plastik putih transparan dan diikat rapat ( Sukarmin, 2010 ).
Panjang entris berkaitan dengan kecukupan cadangan makanan/energi untuk pemulihan sel-sel yang rusak akibat pelukaan, makin panjang entris diharapkan makin banyak pula cadangan energinya. Sedang kondisi cuaca atau waktu pelaksanaan grafting berkaitan dengan tingginya laju transpirasi yakni penguapan air dari permukaan tanaman ( Tambin, Y dan Hadid, A, 2008 ).
            Penyambungan juga dapat dilakukan untuk membentuk dan memperindah body, percabangan, dan penampilan tanaman secara keseluruhan. Penyambungan batang atas pada tanaman yang sudah dewasa dan berbonggol, akan memiliki pertumbuhan yang lebih cepat dari pada yang disambung pada bibit yang berasal dari biji ( Djoemairi, S, 2006 : 98 ).



















BAB 3. METODELOGI

3.1 Tempat dan waktu
Kegiatan praktikum pembiakan vegetatif dengan cara penyambungan (Grafting) dilakukan di Fakultas Pertanian Universitas Jember pada hari selasa, tanggal 6 Maret 2012 pukul 14.00 WIB – selesai.

3.2. Alat dan bahan
3.1.1        Alat
1.        Pisau tajam
2.        Timba

3.1.2 Bahan
1.        Kamboja Jepang (Adenium)
2.        Plastik pengikat

3.2    Cara kerja
1.        Menyiapkan bahan tanam yang akan digunakan sebagai batang bawah dan batang atas serta alat yang diperlukan.
2.        Memilih batang atas sebesar batang bawah dan membuat perlakuan sebagai berikut:
a.     Batang atas daunnya dibuang
b.    Batang atas daunnya tidak dibuang dengan menyisakan 2 daun lebih.
3.        Batang bawah di potong 3-5 cm di atas leher bonggol, kemudian membuiat sayatan celah berbentuk huruf V ke arah bawah sepanjang 1-1,5 cm.
4.        Memotong dan membuat sayatan batang atas (entres) ke dalam celah batang bawah.
5.        Menyisipkan batang atas (entres) ke dalam celah batang bawah.
6.        Membalut sambungan dengan tali rafia atau plastik mulai dari bawah ke atas.
7.        Kerudungi bidang sambungan dengan kantong plastik transparan, dan letakkan di tempat teduh sekitar 3 minggu.
8.        Sambungan yang tumbuh akan muncul daun/tunas baru.

























BAB 4. PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Perlakuan
Keberhasilan
Perubahan
Batang bawah
Batang atas

Daun
hilang
V
Baik
Baik
V
Baik
Baik
V
Baik
Baik
V
Baik
Baik
Pengukiran
-
Baik
Busuk
-
Baik
Busuk
-
Baik
Busuk
-
Baik
Busuk

Daun
sisa 2
V
Baik
Baik
-
Baik
Busuk
V
Baik
Baik
V
Baik
Baik

4.2 Pembahasan
            Dari hasil praktikum sambung atau okulasi tanaman adenium diketahui bahwa penyambungan adenium menunjukkan bahwa pada perlakuan daun hilang lebih baik dan berhasil dari pada perlakuan pengukiran dan daun yang disisakan 2. Dari data perlakuan daun yang hilang memiliki tingkat keberhasilan 100%, hal ini dikarekan pengaruh daun dimana tanaman hanya dapat mengalami proses transpirasi lebih sedikit dibandingkan dengan daun yang disisakan. Sedangkan hasil dari perlakuan pengukiran didapatkan bahwa penyambungan tidak ada yang berhasil, meskipu batang bawah masih dalam keadaan baik tetapi didapatkan batang atas busuk hal ini dikarenakan bahwa saat pengukiran terjadi goresan pada batang atas sehingga yang dapat menyebabkan batang atas sulit untuk membentuk jaringan kalus untuk proses terjadinya penyambungan.
            Menyambung atau okulasi dalam pelaksanaanya memerlukan tehnik dan cara yang khusus, yaitu memilih tanaman adenium yang akan disambung, sebelum melakukan penyambungn hal pertama yang di lakukan adalah memilih dan menentukan tanaman yang akan di sambung, dengan memenuhi beberapa kriteria seperti  tanaman harus sevarietas, tidak terlalu tua dan tidak terlalu mudah, tanaman yang sehat, dalam melakukan mekanisme kerjanya memotong bagian tanaman yang akan di sambung, setelah memotong bagian bawah tanaman tersebut memotong dengan bentuk huruf V atau miring ( / ) usahakan potongannya cukup sekali potong agar tidak terjadi goresan pada potongan tersebut, tanaman bagian atas juga di potong tetapi bentuknya lancip, potongan usahakan bisa masuk pas dengan potongan bagian bawah. Batang atas dan bawah yang sudah di potong tersebut ditempelkan dengan pas kemudian pada sambungan tersebut di ikat dengan plastik transparan dengan kencang dan rapat, kemudian setelah di ikat pada tanaman bagian atas di buang daun yang tidak perlu, tinggalkan daun hanya dua helai dan pada perlakuan tanaman yang satu memotong semua daun yang tumbuh, sehabis semua daunnya dibuang tanaman tersebut di bungkusi dengan plastik yang transparan. Dalam penyambungan, terjadi penggabungan antara dua jenis tanaman yaitu batang atas dan batang bawah yang berbeda. Dari batang atas diharapkan akan berkembang pertumbuhan cabang dan tunas. Tanaman hasil penyambungan tersebut diharapkan akan memiliki sifat-sifat unggul yang dimiliki oleh batang atas dan batang bawah.
            Tanaman yang telah disambungkan dengan tanaman lainnya dibungkus atau dituup dengan plastic trasparan tujuannya adalah untuk mengurangi daya transpirasi dan menaungi dari cahaya matahari secara langsung, plastik pembungkus ( sungkup plastik ) ini boleh dilepas setelah tanaman hasil sambungan mencapai umur 14 hari atau dua minggu dimana tanaman tanaman sudah mampu untuk beradaptasi dengan batang bawah.
Pada penyambungan tanaman, pemotongan bagian tanaman menyebabkan jaringan parenkim membentuk kalus. Kalus-kalus tersebut sangat berpengaruh pada proses pertautan sambungan. Proses pembentukan kalus ini sangat dipengaruhi oleh kandungan protein, lemak dan karbohidrat yang terdapat pada jaringan parenkim karena senyawa-senyawa tersebut merupakan sumber energi dalam membentuk kalus. Batang bawah lebih berperan dalam membentuk kalus. Pembentukan kalus sangat dipengaruhi oleh umur tanaman. Batang bawah yang lebih muda akan menghasilkan persentase sambungan yang tumbuh lebih besar dibandingkan dengan tanaman yang lebih tua. Mekanisme terjadinya pertautan antara batang atas dan batang bawah adalah lapisan kambium masing-masing sel tanaman baik batang atas dan batang bawah membentuk jaringan kalus berupa sel-sel parenkim,  sel-sel parenkim dari batang bawah dan batang atas masing-masing saling kontak, menyatu dan selanjutnya membaur, sel-sel parenkim yang terbentuk akan terdiferensiasi membentuk kambiun sebagai lanjutan dari lapisan kambium batang atas dan batang bawah yang lama, dan dari lapisan kambium akan terbentuk jaringan pembuluh sehingga proses translokasi hara dari batang bawah ke batang atas dan sebaliknya untuk hasil fotosintesis dapat berlangsung kembali. 
Beberapa faktor yang mempengaruhi dalam keberhasilan pertumbuhan tanaman hasil penyambungan ini di antaranya yaitu faktor eksternal dan internal. Factor internalnya adalah varietas tanaman, hubungan kekerabatan antara batas atas dan batas bawah, keadaan fisiologis tanaman, keserasian bentuk potongan, persentuhan cambium, kegiatan pertumbuhan cambium, kekuatan akar, sedangkan factor eksternalnya adaalah faktor lingkungan, seperti waktu penyambungan, temperatur, dan kelembapan, cahaya dan faktor yang trakhir yaitu faktor pelaksanaan seperti ketajaman dan kebersihan alat yang digunakan untuk memotong batang, pemeliharaan sambungan, mengurangi transpirasi dengan mengurangi daun atau memberi sangkup plastik.
Penyambungan merupakan  teknik menghubungkan dua bagian tanaman menjadi satu , sehingga menjadi tanaman baru atau tanaman fungsional. Dalam penyambungan terjadi perpaduan batang bawah dan batang atas sehingga membentuk sambungan yang tetap dan kekal dan batang bawah mempunyai sifat perakaran yang baik. Penyambungan memiliki berbagai macam dan cara Penyambungan yaitu Grafting dan Budding (Okulasi). Grafting merupakan penyatuan antara batang dengan batang yang terpisah untuk tumbuh bersama-sama membentuk satu individu baru. Perbedaan yang utama antara budding dan grafting yaitu satu mata tunas digunakan dalam budding dan satu potong batang atau sekumpulan mata tunas digunakan dalam grafti. Sedangkan okulasi yaitu usaha memperbanyak tanaman dengan menggabungkan dua tanaman atau lebih dengan cara mengambil mata tunas dari cabang pohon induknya dan menempelkannya pada bagian batang bawah yang sebagian kulitnya telah dikupas, kemudian mengikatnya selama beberapa waktu sehingga kedua bagian tanaman bergabung menjadi satu tanaman baru.













BAB 5. KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Penyambungan merupakan pembiakan vegetatif secara buatan dengan menggabungkan kedua bagian atau lebih dalam satu tanaman sehingga akan diperoleh sifat kombinasi. Pertumbuhan persambungan batang ini dipengaruhi beberapa faktor diantaranya ukuran diameter batang, pengikatan yang kuat dan rapat, batang yang lurus, pembuatan bentuk sambungan yang rapi dan baik,nutrisi yang cukup, strerilisasi alat yang digunakan serta pemeliharaan dari adanya gangguan yang menghambat pertumbuhan tanaman. Penyambungan yang baik menggunakan sambung V karena lebih kuat dan tidak mudah putus jika tersentuh.

5.2 Saran
            Keberhasilan teknik penyambungan sangat dipengaruhi oleh kompatibilitas antara dua jenis tanaman yang disambung. Oleh karena itu dalam melakukan penyambungan hal yang harus lebih diperhatikan yaitu keadaan antara batang atas maupun batang bawah. Dimana faktor lingkungan dan faktor tanaman harus lebih diperhatikan.








DAFTAR PUSTAKA
Djoemairi, S. 2006. Adenium Cantik dan Unik dengan Teknik Penyambungan. Kanisus. Yokyakarta.

Endan, J. 2002. Tanaman Buah Kombinasi. PT Agro Media Pustaka. Tanggerang.

Firman, C dan Ruskandi. 2009. Teknik Pelaksanaan Percobaan Pengaruh Naungan Terhadap Keberhasilan Penyambungan Tanaman Jambu Mete (Anacardium occidentale L.). Buletin Teknik Pertanian. Vol. 14 ( 1 ) : 1 – 3.

Sukarmin. 2010. Teknik Penyambungan Mangga Arumanis 143 Dengan Batang Bawah Mangga Madu Dan Saigon. Buletin Teknik Pertanian Vol. 15( 1 ) : 1 – 3.

Tambing, Y dan Hadid, A. 2008. Keberhasilan Pertautan Sambung Pucuk  Pada Mangga  Dengan Waktu Penyambungan Dan Panjang Entris Berbeda. J. Agroland 15 (4) : 1 -2.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar